AJHAIB.COM-- Masa kampanye Pilkada
DKI Jakarta telah berakhir dan kini memasuki hari tenang sebelum hari
pencoblosan. Pasangan calong (paslon) gubernur dan wakil gubernur pun sudah
melaporkan dan kampanyenya ke Komisi Pemilihan Umum (KPU).
Laporan
sisa dana kampanye masing-masing paslon
Paslon urut nomor satu (1) Agus Harimurti Yudhoyono-Sylviana
murni, menghabiskan dana kampanye sebesar Rp 68.953.462.051, dari penerimaan
dana sebesar Rp 68.967.750.000. Paslon nomor urut dua (2) mengeluarkan dan
kampanye Rp 53.696.961.113 dari penerimaan dana Rp 60.190.360.025. Sedangkan,
paslon nomor urut tiga (3) mendapatkan dana Rp 65.272.954.163, dengan
pengeluaran sebesar Rp 64.719.656.703.
Untuk paslon 1, terlihat jelas kalau mereka jago menghabiskan
anggaran. Banyak terkumpul, banyak pula yang terbuang. Paling boros? Yes. Maka tidak
heran kalau programnya pun bagi bagi anggaran. Selain itu, sisa dana kampanye
masuk ke kas kelompoknya.
Paslon 2 "investasi" pribadi keduanya amat sangat
kecil nilainya (masing2 hanya 500 ribu rupiah) sehingga hampir dapat dipastikan
mereka tidak memiliki beban untuk mengembalikan 'modal awal' mereka. Penggunaan
dana pun tidak seboros paslon lainnya, artinya pandai mengatur budget yg ada. Sisa dana kampanye akan
dikembalikan ke negara.
Yang paling menarik, hampir 97% dana kampanye paslon nomor 3
berasal dari kantong sendiri. Pertanyaannya, apakah ada orang yang mau
berinvestasi (dalam jumlah besar) tanpa mengharapkan imbal balik, bahkan
keuntungan?. Bahkan, sisa dana kampanye masuk ke kas kelompoknya sendiri dan
tidak seperti paslon nomor urut 2.
Silahkan berpikir jernih sebelum menentukan pilihan. Masih ada
waktu dua hari sebelum pencoblosan.
Well, bagaimana menurut
anda?
No comments:
Write komentar