AJHAIB.COM-- Marak di sosial media beredar berita fitnah dan provokasi terkait
kejadian seorang pecalang dipukuli warga saat melaksanakan tugas pengamanan
Nyepi di kawasan perumnas monang-maning, Denpasar, Bali.
Kedua belah pihak sepakat berdamai
Pada berita fitnah itu dengan provokatif sebuah media memutarbalikan
fakta dan menghasut dengan memberitakan seolah-olah "seorang mualaf
bernama Putu Abdullah dipukuli oleh polisi tradisional Bali (Pecalang) saat
sholat." Padahal kejadian sesungguhnya tidak demikian. Justru pecalang
dipukul hingga terjatuh ke tanah. Berikut ini adalah kronologis kejadian yang
sebenarnya:
1 . Pada tanggal 28 Maret 2017 pkl 12. 30 WITA di jln. Kali mutu banjar
samping buni Denpasar telah terjadi keributan antara warga dengan pecalang.
2 . Pihak yang terlibat dalam kejadian keributan antara pecalang Br.
Samping Buni atas nama I Ketut Warta, Hindu, 53 tahun, alamat jl. imam bonjol,
Gang mahkota no. 96 Depasar dengan I Putu abdullah, islam, 37 tahun, alamat jl.
pura demak Denpasar. (anggota jamaah yayasan arraudah jl. Kalimutu dps)
3 . Saksi - saksi :
a. Oka wiratna, pecalang br. Samping buni.
b. I made subrata, ketua lingkungan br. Samping buni dps.
c. Kt landra, pecalang br. Samping buni.
d. Kepala desa Pemecutan Klod
e. Ketua Masjid Baiturahman Monang Maning
f. Babinkamtibmas dan Babinsa.
4. Adapun Kronologis kejadian sebagai berikut:
- Menurut keterangan para saksi bahwa yg diduga pelaku Putu abdullah,
bersepeda gayung dari pura demak ke arah jl. gang Kalimutu monang maning yg
berjarak kl 1,5 km, kemudian diberhentikan oleh pecalang Ketut Warta, setelah
ditanya identitasnya ternyata tidak bisa menunjukan kepada pecalang. Dan Putu
Abdullah menjawab akan sembahyang di jl. Gn. kalimutu di yayasan Arraudah
dengan nada marah, karena merasa akan melaksanakan sembahyang dihalang-halangi
oleh pecalang kemudian Putu Abdullah memukul pecalang Ketut Warta hingga
terjatuh.
- Kemudian oleh klian adat Br. Samping Buni, Putu Abdullah diajak
berbicara ditempat yg teduh di depan toko, tetapi Putu Abdullah malah memukul
klian Banjar Samping Buni tetapi dapat dihindari dan mengenai rolling door toko hingga penyok,
sehingga para pecalang yang lain emosi dan ikut mengeroyok Putu Abdullah. Yang
mengakibatkan sdr Putu Abdullah mengalami luka lecet di dahi kanan.
- Kemudian yang diduga korban dan pelaku di bawa ke Rumah sakit Sanglah dengan
menggunakan ambulan PMI untuk dilakukan tindakan medis, setelah mendapat
pengobatan kedua belah pihak bisa dipulangkan.
5 . Langkah yang dilakukan:
Setelah dilakukan mediasi di Subsektor monang maning oleh Kanit reskrim
polsek denbar dan kasubsektor monang maning, yang di hadiri oleh ketua masjid
baiturrahman monang maning, tokoh masyarakat banjar buagan, babinkamtibmas dan
babinsa desa pemecutan klod kepala desa pemecutan klod, klian dinas br. Samping
buni, kedua belah pihak sepakat menyelesaikan secara kekeluargaan, dengan
membuat surat pernyataan damai.
Demikian kejadian yang sesungguhnya agar semua warga mencermati dengan
benar. Himbauan kepada media manapun, agar tidak menyebarkan berita secara
sepihak tanpa konfirmasi kepada semua pihak.
Ini isu sensitif dan sudah ditangani dengan baik untuk menjaga hubungan
baik antar umat beragama di Bali yang telah terbina selama ini. Jangan ada lagi
yang memelintir untuk mencari sensasi.
No comments:
Write komentar