AJHAIB.COM-- Begini ucapan ustad
Somad di youtube dalam ceramahnya: "Turun wahyu 13 tahun lamanya, dapatkah
ia mewujudkan Islam rahmatan lil alamin? Tidak, karena dia tertekan..."
Ustad Abdul Somad
Mananya yg diedit pak?
Jika pak Somad mengaku salah, itu akan lebih baik daripada ngeles, karena akan
ketahuan penyusupan faham super takfirinya itu. Kenapa super? Karena dia tidak
lagi menghina ulama, tapi Nabi SAW.
Bahkan Muhammad SAW
sblm jadi nabi, sudah mampu menjadi pribadi yang mushlih--bukan hanya shalih
kepada diri, istri, dan keluarganya saja--seperti yang dikatakan oleh pak Somad
dengan bangganya. Ingatkah kita kasus hilful fudhul? Itu sifat mushlih Muhammad
muda kepada masyarakatnya secara fisik.
Tahukah Anda hadis
riwayat Ahmad yang menceritakan bahwa kaim Quraish menyatakan kata2 begini
kepada Nabi SAW saat beliau menyampaikam risalah (kunna na'rifu nasabahu, wa
shidqahu, wa amānatahu: kami mengetahui nasabnya, kejujurannya, dan
keamanahannya). Dari mana mereka tahu itu jika Muhammad muda hanya shalih
kepada diri dan keluarganya? Ingatkah Anda kasus terlahirnya syair "wa
abyadhu yastasqi al-ghamāmu..." dimana tiba2 langit yang tak bermendung
diselimuti mendung dan diguyur hujan dalam sekejap, setelah Muhammad kecil
dimintai washilahnya agar kekeringan di Makkah berakhir?
Itu sifat mushlih
Muhammad kecil secara batin, dan seterusnya, hingga Muhammad muda dijuliki
al-Amiin. Itu semua karena sifat mushlih-nya Mihammad SAW (bahkan sebelum
menjadi nabi) kepada seluruh masyarakatnya.
Sumber: redaksiindonesia.com
No comments:
Write komentar