AJHAIB-- Pimpinan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK)
yang menyimpulkan kasus korupsi pengadaan lahan Rumah Sakit Sumber Waras (RSSW)
telah selesai, menjadi indikasi bahwa Komisioner KPK takut di “di-Samad-kan”
atau “di-Antasari-kan”.
Pimpinan KPK saat ini
Penegasan itu
disampaikan pengamat politik Muslim Arbi kepada intelijen (15/06). “Lihat saja
kasus Antasari yang akhirnya masuk penjara, begitu juga Samad. Komisioner KPK
sekarang pun berfikir bahwa kasus yang dihadapi ini berhadapan dengan
perlindungan orang kuat dan punya kekuasaan,” ungkap Muslim Arbi.
Menurut Muslim,
Pimpinan KPK telah belajar dengan komisioner pendahulunya yang diduga kuat
terkena rekayasa sebuah kasus, setelah menangani perkara yang melibatkan “orang
hebat” dan dekat kekuasaan.
“Ahok itu dekat
dengan penguasa saat ini. Dan bisa jadi, ketika Ahok dijadikan tersangka,
Pimpinan KPK terkena kriminalisasi,” ungkap Muslim.
Selain itu, Muslim
menegaskan, langkah Pimpinan KPK sekarang ini akan memunculkan kebencian rakyat
kepada KPK. “Rakyat sekarang semakin benci terhadap Pimpinan KPK. Lihat saja
kasus audit Petral, tidak ada tindak lanjutannya,” papar Muslim.
Muslim mengatakan,
KPK sudah menjadi alat kekuasaan pemerintah. “KPK sudah tidak independen lagi
dan menjadi alat penguasa,” pungkas Muslim.
Sumber: intelijen.co.id
No comments:
Write komentar