AJHAIB-- Beberapa daerah di Subang,
Jawa Barat menjadi incaran para pria iseng. Orang menyebut sebagai Kampung
Cinta. Meski jaraknya cukup jauh dari Jakarta, para pejabat kelas bawah sampai
atas bisa memiliki istri dan anak dengan biaya murah. Lalu mereka bisa
ditinggal kapan saja apabila sudah bosan.
Salah satu pemukiman
di sebuah desa yang masuk wilayah Kecamatan Pagaden, Kabupaten Subang, Jawa
Barat, sepintas terlihat normal. Rumah-rumah berderet dengan beberapa perempuan
duduk di depan rumah. Mereka berbincang sambil memberi makan anaknya.
Sederet anak kecil
bermain di jalan selebar satu mobil. Ada lagi segerombol ibu-ibu yang
tertawa-tawa di depan warung. Damai memang, tapi sebenarnya wilayah ini
merupakan kampung incaran para pria iseng dari Jakarta.
Ilustrasi
Seorang lelaki
berkulit hitam dan kurus menyapa kami di depan rumah. Dia agak lelah, baru
pulang mengerjakan sawah milik bosnya. Ada juga seorang Ibu yang mengumbar
senyum.
Di dalam rumah, EJ
(27), anak mereka, menyapa kami dengan ramah. ia mempersilakan kami duduk di
ruang tamu yang ada di bagian belakang. Sementara kami berbincang, ayahnya
menerima tamu di ruang tamu di dekat pintu rumah.
Ilustrasi
UNY kemudian menjadi
perantara Warta Kota untuk mencoba kemolekan EJ. Dia berwajah cantik dengan
hidung mancung, tapi agak gemuk. Tak lama EJ akrab dengan Warta Kota.
Sebuah kamar bercat
biru besar milik EJ menghabiskan lebih dari separuh ruangan. Di dindingnya
berderet foto-foto. Ada foto mantan suami keduanya dengan seragam militer, ada
pula foto anaknya yang memakai seragam taman kanak-kanak.
Televisi ia letakkan
di atas rak plastik. Meja rias berdiri di sampingnya. Beberapa rak kecil
memenuhi sudut lain. Kamar itu penuh sesak. Terlalu penuh barang.
Ilustrasi
Dia bercerai dua kali
dan memiliki satu anak dari suami keduanya. Suami keduanya seorang anggota TNI
yang dinas di Jakarta. Sejak ditinggal suami keduanya, EJ lebih terbuka dengan
semua laki-laki.
Dia siap menikah
apabila ada yang tertarik. Bahkan ia mau membiarkan lelaki menginap di rumahnya
asalkan lelaki itu sudah datang berulang kali. “Saya juga butuh soalnya,” kata
EJ kepada Warta Kota.
Sementara EJ mencari
suami baru yang siap menafkahi, di Kampung lainnya, IS (28) sedang bingung.
Sudah satu tahun suaminya tak datang berkunjung. Uang nafkah Rp 1 juta per
bulan pun berhenti.
Ilustrasi
Ponsel suaminya juga
tak lagi bisa dihubungi, dan IS tak tahu dimana rumah suaminya di Jakarta.
Padahal dia sudah punya anak berusia dua tahun dari lelaki tadi.
Suami siri IS, menurut
dia anggota Polri berpangkat bintara yang dinas di Jakarta. Usianya kini sudah
50 tahun. IS Istri kedua yang dinikahi secara siri.
“Biasanya abang datang
satu atau dua kali setiap bulan. Setiap ke sini ia memakai mobil jenis Starlet
atau Taft, menggantungkan seragam polisi di belakang mobilnya. Selama dua tahun
ini, abang melakukan banyak hal. Dia membetulkan rumah milik keluarga IS. Mulai
dari memasang keramik sampai memodali sebuah warung kelontong untuk IS
berjualan,” ujarnya.
Ilustrasi
Warung itu persis
berada di depan rumahnya. Bagi IS ini keuntungan luar biasa. Sebab keluarganya
tak lagi punya sawah. Ayah IS kini mengerjakan sawah milik orang.
Di Kampung Cinta ini,
bukan cuma IS yang menikah siri dengan pria asal Jakarta. TT (32), wanita lain
juga kawin siri dengan pengacara asal Jakarta. Tapi nasib TT lebih beruntung,
karena suami sirinya bernama Edu masih rutin datang atau rutin mengirim uang
setiap bulan.
Sumber: indopos.net
No comments:
Write komentar