AJHAIB-- Langkah hukum siap ditempuh Barisan Ansor
Serbaguna (Banser) dan Barikade Gus Dur (BGD) terhadap aktifis Front Pembela
Islam (FPI) yang telah menghina istri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid,
Sinta Nuriyah.
Sinta
Nuriyah
Ketika itu ibu Shinta
Nuriyah akan berbuka puasa bersama di sebuah gereja di Semarang, Jawa Tengah.
Namun, para aktivis FPI menghadang dan
mencaci maki.
“Kita siap mengambil
langkah-langkah hukum,” kata Yaqut Cholil Qaumas selaku Ketua Umum PP GP Ansor
di Jakarta, Sabtu (18/6/2016).
Gus Yaqut-sapaan
akrabnya, mengancam akan mengerahkan Banser NU untuk menghadapi ulah ormas
Front Pembela Islam (FPI), terutama kepada seorang netizen dengan akun
@Tofalemon yang menghina istri mantan Presiden KH Abdurrahman Wahid, Nyai Sinta
Nuriyah di media sosial twiter itu.
Menurut Gus Yaqut,
sapaan akrab Yaqut Cholil Qaumas, GP Ansor akan meminta klarifikasi terlebih
dahulu kepada Mustafa Nahrawardaya terkait maksud pernyataannya tersebut. Dan,
jika ada maksud menghina, maka ada “resiko” yang akan terjadi.
“Jika dia bermaksud
menghina ibu kita, dia sudah siap dengan segala resikonya,” tegas Gus Yaqut.
Berbagai macam reaksi
yang timbul dari penghinaan mantan ibu negara ini. Seperti yang digelorakan
oleh Pasukan Banser Serbaguna (Banser) yang dimiliki GP Ansor. Banser sudah
siap melakukan aksi balasan atas penghinaan tersebut. Namun Gus Yaqut masih
menahan pasukannya.
“Sudahlah. Jangan
rusak keikhlasan ibunda Shinta Nuriyah. Kali ini kita bersabar dulu. Tunggu
perintah para kiai NU,” tambahnya.
Sejauh itu kata Gus
Yaqut, Ibu Shinta tidak diusir oleh FPI melainkan mengalah untuk pindah ke
balai desa setempat setelah terjadi negoisasi antara ibu Sinta sendiri dengan
pihak kepolisian dan gereja.
“Sekedar meluruskan,
kegiatan ibu Shinta Nuriyah di Semarang, bukan diusir FPI, tapi beliau memilih
mengalah, karena hanya yang waras yang bisa mengalah,” pungkas Gus Yaqut.
Yang jelas, Sekjen BGD
Pasangharo Rajagukguk siap memproses aktifis FPI ke mejau hijau dengan UU ITE.
“Ulah FPI itu sudah
keterlaluan. Selain menghadang Ibu Shinta Nuriyah Wahid, mereka juga menghina
dan mencaci-maki di media sosial. Meski sudah ada yang dihapus. Tapi, ulah
kader FPI itu telah melanggar UU Informasi dan Trsanksi Elektronik (ITE),”
tegasnya
Sebelumnya aktifis FPI
Avik Munawwar dan Mustofa Nahrawardaya (Caleg PKS yang gagal pada Pemilu 2014),
melalui akun twitternya, @TofaLemon, Mustofa melampiaskan keadaan stressnya
dengan cara menghina istri Gus Dur, Ibu Shinta Nuriyah. Mustofa berharap,
hinaan yang dia lontarkan tersebut, akan menjadi bahan pemberitaan media.
Dalam akun @Tofalemon
tersebut tertulis nama Mustofa Nahrawardaya dan menyebut dirinya sebagai analis
kriminal dan pengamat terorisme. Dalam kicauannya, @Tofalemon menuliskan
“Apa sudah habis umat
ini sehingga buka puasa saja mesti merangkak ke gereja”.
Tweet tersebut
merupakan reaksi dari kegiatan buka puasa bersama Nyai Sinta Nuriyah di Gereja
Yakobus Zebedeus, Pudak Payung Semarang pada Kamis (16/6) lalu.
No comments:
Write komentar