AJHAIB.COM-- Pagi ini saya
dinasehati oleh seorang yang tidak dikenal, katanya jangan menyebarkan
informasi dugaan perselingkuhan Firza dan Rizieq, karena belum tentu benar. Ada
juga yang membandingkan kasus ini dengan fitnah Jonru pada Jokowi soal ibu
kandungnya yang difitnah hanya beda 10 tahun, serta keluarga PKI. Katanya,
meski difitnah Jokowi tak pernah mengklarifikasi. Tugas untuk membuktikan
justru ada pada yang memfitnah, bukan yang difitnah.
Firza Husein dan percakapan WA-nya dengan Rizieq Shihab
Sebenarnya mereka ini bukan orang yang saya kenal dan tidak
penting sama sekali. Tapi karena pola pikirnya yang unik, ini kemudian menjadi
inspirasi saya untuk menulis lagi soal Firza dan Rizieq.
Begini, fitnah Jonru pada Jokowi sebelumnya sudah pernah
dilakukan oleh banyak orang pada Pilpres 2014. Dulu pernah ada tuduhan bahwa
Jokowi non muslim, muallaf demi bisa menjadi Walikota sampai Presiden. Tuduhan
ini pun diklarifikasi langsung oleh pihak Jokowi melalui PDIP, dengan
mempublikasikan akte pernikahan Jokowi dan Iriana. Di sana jelas tertulis:
muslim.
Kemudian fitnah bahwa ibunda Jokowi bukan ibu kandung, inipun
sudah pernah diklarifikasi langsung oleh ibunya, bahwa Jokowi adalah anaknya.
Kabar bahwa perbedaan usia hanya terpaut 10 tahun, pun merupakan informasi yang
tidak benar. Ibunda Jokowi memang menikah muda, namun perbedaan usianya dengan
Jokowi tidak 10 tahun, melainkan 19 tahun.
Klarifikasi seperti itu penting diberikan karena fitnah dan
tuduhannya menyerang sisi sensitif dan fundamental. Muslim tidaknya Jokowi,
pasti memiliki pengaruh terhadap pemilih pada Pilpres 2014 lalu. Benar tidaknya
ibunda Jokowi, tentu memiliki pengaruh terhadap kepercayaan publik pada Jokowi.
Bagaimana mungkin kita dipimpin oleh orang yang tidak jelas asal usulnya? Atau
ibunya saja hasil rekayasa. Tidak bisa. Semua harus jelas dan tak ada yang
perlu ditutup-tutupi.
Sampai di sini, jika ada orang yang berpikir agar kita tidak
menekan Rizieq dan Firza mengklarifikasi, karena Jokowi tak pernah
mengklarifikasi fitnah yang ditujukan padanya. Kemudian beranggapan bahwa
pengikut Jonru percaya bahwa fitnah tersebut benar hanya karena Jokowi tak
pernah mengklarifikasi. Saya pikir orang ini hanyalah mengikuti fanspage Jonru
tanpa mau baca koran dan lainnya. Klarifikasi Jokowi dan keluarganya jelas,
ada. Bagaimana bisa disebut tidak pernah klarifikasi?
FPI Menyikapi Megawati
Saat dugaan kasus penistaan agama yang dilakukan oleh Ahok,
Rizieq begitu keras bersuara. FPI melaporkan ke Polisi. Mereka berdemo dengan
tema “Aksi bela islam.” Orasinya pun cukup primitif, bunuh, bunuh, bunuh si
Ahok. Kalau Polisi tak merespon, mereka mengancam menduduki istana, lengserkan
Jokowi, ambil alih gedung DPR dan seterusnya. Itulah gambaran tentang Rizieq
dan pengikutnya.
Kemudian ada juga kasus Megawati yang menyindir soal kaum
bumi datar yang bersikap seperti orang Arab. Kemudian terlalu percaya pada
ramalan. Yang kemudian Rizieq anggap merupakan penistaan agama dan sempat
berniat melaporkan Mega ke polisi, dengan nada tinggi tentunya.
Namun belakangan Rizieq mundur, tidak jadi melaporkan Mega.
Beralasan bahwa kita perlu menjaga NKRI yang sejuk, tidak boleh saling lapor
dan seterusnya. Terakhir, meminta mediasi dan dialog untuk memperjelas kasus
ini. Tentu saja apa yang dilakukan Rizieq begitu bertolak belakang dengan nada
tinggi yang sebelumnya berniat melaporkan Mega dan begitu berbeda sikapnya saat
menghadapi Ahok.
Perbedaan sikap seperti ini jelas lucu. Bagaimana bisa orang
yang teriak bunuh-bunuh-bunuh si Ahok, kemudian ingin agar tidak
sedikit-sedikit lapor. Ya mana bisa? Ini seperti pelacur yang dalam beberapa
hari langsung jadi pendakwah, kemudian meminta jamaahnya agar menjauhi zina.
Mana bisa?
Sehingga kemudian tidak ada yang bisa membantah bahwa
sebenarnya Rizieq tak berani berhadapan dengan Mega. Atau FPI sudah takut
melihat respon PDIP yang sangat tegas bahwa seluruh kader PDIP siap membela
Megawati.
Nah, terkait dengan rekaman Firza tentang perselingkuhannya
dengan Rizieq, lengkap dengan chat sex dan foto-foto tanpa busananya, sampai
pagi ini FPI belum menanggapinya. Belum ada respon sedikitpun terkait hal
tersebut. Hal ini juga sangat berbeda dengan FPI yang biasanya responsif dan
begitu cepat mengklarifikasi. Tapi soal kasus Firza, bahkan kader-kadernya pun
tak ada yang berani membantah. Hanya ada status Nanik S Deyang -pendukung
Jokowi yang kemudian pindah dukung Prabowo dan sekarang jadi titik-titik- yang
bantahannya mirip kader-kader PKS saat ada kasus Lutfi Hasan Ishaq, nggak
nolong.
Kasus ini jelas mempermalukan Rizieq. Sangat telak! Zina.
Kalau ini berita bohong, pastinya Rizieq akan melaporkan ke Polisi. FPI akan
berdemo dan marah-marah dengan penyebar karena membuat berita palsu tentang
pimpinannya. Mungkin akan teriak bunuh-bunuh-bunuh juga. Jika soal salah ketik
Fitsa Hats saja Novel Bamukmin FPI sampai mencak-mencak dan melaporkan Ahok ke
Polisi, apalagi soal tuduhan zina dan chat yang aaauh aaaah aaaah dan penuh
sedot sedot melibatkan pimpinan FPI?
Bagaimanapun FPI harus bersuara, klarifikasi. Dan menarik
untuk kita lihat reaksinya. Apakah akan sekalem saat menghadapi Megawati, atau
penuh nada tinggi seperti saat berhadapan dengan Ahok? Dari situ nanti kita
bisa simpulkan lebih lanjut terkait kasus Firza hots ini.
Begitulah kura-kura. (sc)
No comments:
Write komentar