Tuesday, 9 August 2016

Sadis! HTI Gelar Diskusi Bertemakan "Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?"

AJHAIB-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok tiada henti-hentinya menjadi sasaran isu SARA. Sejak menjabat menjadi gubernur, Ahok memang kerap makanan empuk bagi haters dalam menjatuhkan citranya di mata publik.
Postingan pengumuman HTI di laman facebook

Menjelang Pilkada DKI pada tahun 2017, serangan ke Ahok makin gencar dilakukan guna membuat citra Ahok makin jatuh. Serangan yang sangat sering dilancarkan ke Ahok yakni label “pemimpin kafir”. Kita bahkan sering mendengar cap pemimpin kafir di sosial media yang ditujukan kepada Ahok.

Selaras dengan itu, Ahok yang dicap pemimpin kafir kini bahkan menjadi tema diskusi yang diselenggarakan Hizbut Tahrir Indonesia (HTI). Di laman facebooknya, memberikan postingan pengumuman akan mengadakan Halqah Islam dan Peradaban (HIP) ke 65 dengan tema : Tolak Ahok, Tolak Pemimpin Kafir?.

Dalam acara tersebut diundang lima (5) pembicara yaitu:
1. Mayjen TNI (purn) Prijanto (Wakil Gubernur DKI Jakarta 2007-2012)
2. H. Abraham Lunggana (Wakil Ketua DPRD DKI Jakarta)
3. KH. Cholil Ridwan (Majelis Ulama Indonesia Pusat)
4. Ust. Bachtiar Nasir (Sekjen MIUMI)
5. Ust. Rokhmat S Labib (Ketua DPP HTI)

Acara tersebut akan dilaksanakan pada Rabu, 10 Agustus 2016, pukul 13.00-16.30 WIB di Aula DHN Gedung Joang 45 lt. 3, Jalan Menteng Raya 31, Cikini, Jakarta Pusat.  Postingan pengumuman tersebut telah dibagikan ribuan kali dan menuai ragam komentar dari netizen, ada yang pro dan kontra.

Akun fb Doel Ajha berkicau “Saya orang muslim dan saya tidak menjelek jelekkan pemimpin dari golongan muslim,tapi kebanyakan yg selama ini gubernur dari golongan muslim kebanyakan susah menjadi pemimpin yg jujur,dan sangat sulit menjadi pemimpin yg benar benar amanah,dan benar benar iklas memimpin dan seperti biasa pasti ujung ujungnya pasti berurasan dengan KPK”. Akun Markus Yulianto Wuran “Semakin banyak yang serang ahok maka semakin tinggi popularitasnya. Hehe..” Akun Andi Hasdi Alam “Semoha HTI juga bisa turut andil dalam kebangkitan bangsa ini dengan ikut memilih pemimpin yang islam.”

Bila isu SARA sering digunakan dalam proses demokrasi, maka bangsa kita tak akan pernah maju. Bahkan, rentan akan memicu konflik. Bangsa Indonesia merdeka karena perjuangan pahlawan dari berbagai latar belakang SARA, maka tak sepantasnya kita memilih pemimpin berdasarkan SARA. 

No comments:
Write komentar
loading...