Tuesday, 23 August 2016

Hate Speech Makin Marak, Akun FB Ini Menghina Presiden Jokowi dan Pakaian Orang Batak

AJHAIB-- Ujaran kebenciaan (hate speech) makin marak di sosial media. Bagi anda yang kerap berselancar di sosmed maka pasti akan menemukan oknum-oknum yang melancarkan ujaran kebencian.
Akun Nunik Wulandari II menghina Presiden dan pakaian orang Batak

Hate speech yang dilakukan oleh oknum tak bertanggungjawab makin lama makin eksis. Terbaru, salah satu akun sosmed facebook bahkan menghina Presiden Jokowi dan melecehkan pakaian adat orang Batak.

Akun fb bernama Nunik Wulandari II memposting sebuah foto yang menampilkan Presiden Jokowi berpakain adat Batak bersama istrinya, Bu Iriana. Dalam keterangan foto tersebut, akun Nunik Wulandari menghina Presiden Jokowi. Berikut keterangan fotonya “Orang TOLOL dipulau Samosir jd badut malah bangga....it’s real.....tanpa edit. SUMPAH NGAKAK LIAT PRESIDEN YANG SATU INI.”

Apa yang dikatakan akun tersebut sangatlah tidak pantas dan benar-benar menghina orang nomor satu di Indonesia. Selain itu, pakaian adat Batak itupun kena getahnya dianggap pakaian badut. Pakaian adat kebesaran orang Batak dilecehkan seperti itu.

Sontak akibat postingan foto tersebut, netizen mengecam akun Nunik Wulandari II. Akun Rnine Fuc Silalahi geram “Musnahkan org seperti ini dari tanah air kita Indonesia, manusia seperti ini yg sebenarnya teroris yg mau memecah belahkan negara kesatuan kita.....#ADILI”. Akun Marpen Sinaga Uruk mengecam “Manusia itu bukan WNI,. Masa peresiden sendiri diolokxa, emangnxa dia itu apaansih,.mungkin cocoknya dia itu diatas meja lapo tuak lah bagusnxa jadi temanxa tuak raru.

Sedangkan, akun Hardo Bagus Tampubolon berkicau “Ini adalah salah satu pakaian adat bangsa yang besar dan kuat di indonesia yaitu bangsa BATAK,jangan macam2 ya,kalau kau ngk mau bangsamu di rendahkan jadi jangan berani coba2 merendahkan bangsa yang besar ini di indonesia. You mengerti wulandari anak begu!”.

Semoga saja Polri segera menindak akun penghina Presiden dan pakaian orang Batak. Hal semacam ini harus ditindak tegas dan diberikan hukuman agar ujaran kebencian tidak makin marak di sosial media.

No comments:
Write komentar
loading...