AJHAIB.COM-- Salah satu peserta CT Arsa Charity Fun Run adalah Wakil
Gubernur DK Jakarta Sandiaga Uno. Sandiaga senang betul dengan konsep acaranya.
Uno datang untuk berlari di kategori race di Lapangan Sunburst, BSD, Tangerang,
Sabtu (4/11/2017). Dengan tampilan santai, Sandi tak canggung membaur dengan
ribuan peserta lain. Sandi pun finis berlari dengan jarak 5 kilometer ini
dengan catatan waktu 35 menit. Sambil terengah-engah, ia menilai acaranya
sangat bagus dari segi konsep yang memadukan olahraga dengan beramal.
Wagub DKI Jakarta, Sandiaga Uno
"Ini seru banget, ada warna-warnanya juga,
ada hujan-hujanan, jadi ya bersyukur bisa having fun tapi yang penting ya
berbagi karena ini ada konsep berlari dan berbagi jadi saya mendukung CT Arsa
Foundation," Sandi mengatakan sambil terengah-engah kepada wartawan.
Sandi mengaku catatan waktunya tergolong lamban
karena tak kuasa menahan godaan untuk berswafoto di area yang sudah
dipersiapkan panitia. Selain itu pasangan Gubernur Anies Baswedan ini juga tak
melakukan persiapan khusus.
"35 menit ini jauh lebih lambat, karena
selfie-selfie dulu, keren-keren banget, sayang kalo gak selfie. Jadi next
time-nya di bawah itu (waktu) sih, tapi seneng bisa finis. Yang paling seru itu
Zombie, ada hujan, ada warnanya itu seru banget," Sandi melanjutkan.
"Gak ada persiapan. Kemarin abis lari dari
rumah ke kantor 11 kilo jadi ini (cuma 5 kilo) sekalian recovery aja,"
Sandi menjelaskan.
Wagub DKI Jakarta nampak Enjoy menikmati Fun Run
yang berlangsung di BSD pagi tadi, seperti kita ketahui bersama bahwa beliau
memang pecinta olah raga lari, bahkan bukan hanya pecinta ia juga seorang pelari
yang handal. Seperti kita semua ketahui Sandi pergi ke kantornya setiap hari
dengan berlari pagi, namun jika kita melihat dari perbuatan, manfaat dan
faedahnya, nampaknya acara lari dan lari pagi yang tiap hari dilakukannya tidak
membawa manfaat dan faedah apa-apa bagi warga Jakarta.
Sebagai warga DKI Jakarta, saya hamper tidak
pernah tahu pekerjaan apa yang telah dilakukan dan dikerjakan Sandi di Balai
Kota sebagai Wagub selain Lari-larian. Yang kita tahu hingga kini ia masih
sibuk cari sepatu kerja yang dapat digunakan untuk berlari, hal ini bahkan
dikonteskan menjadi sebuah ajang perlombaan bagi pembuat sepatu. Agak lucu dan
aneh memang karena hamper setiap liputan berita soal Wagub Sandi ujung-ujungnya
ada kata lari, Sandi berlari ke Balai Kota, Sandi cari sepatu lari yang pas
buat kerja, sandi ikut acara Lari Girang (Fun Run), semua tentang lari dan
berlari, saya curiga lari-lari yang dikerjakan Sandi adalah pelarian Sandi dari
kenyataan, kenyataan pusingnya jadi Wagub.
Sebagai warga DKI Jakarta saya menilai, bahwa
lari-lari yang dikerjakan Sandi tidak ada manfaat dan faedah bagi Ibu Kota ini,
hal ini hanya akan menyehatkan dirinya sendiri tapi tidak membawa dampak
apa-apa bagi Ibu Kota ini. Kecintaan Sandi tentang lari jadi nampak Upnormal
dan berlebihan, anggaplah ia memang benar-benar cinta dan suka lari, tapi
apakah harus sebegitunya? Bahkan seorang Atlet Profesional laripun tidak
melakukan segala sesuatu dengan berlari.
Sebagai warga DKI Jakarta kita tidak hanya tidak
mendapat manfaat apa-apa dari larinya Wagub Sandi, tetapi kita juga mengalami
rugi karena punya Wagub yang dibayar dan digaji oleh APBD DKI tetapi tidak buat
apa-apa selain main Lari-larian.
Tanpa bermaksud gagal Move On, namun jika kita
mengingat Gubernur dan Wagub kita sebelumnya hari Sabtu dan Minggu bahkan
digunakan mereka untuk kunjungi warga dan hadiri hajatan warganya, Gubernur dan
Wagub sebelumnya bahkan tidak pernah libur dan tidur layani warganya, mereka
tidak terikat pada Office Hours dan Work Place, mereka bekerja kapan saja dan
dimana saja untuk kebaikan dan kemajuan Jakarta.
Ada rasa rindu dihati tentang sosok pemimpin
yang lalu, namun rupanya Tuhan punya pendapat berbeda dengan kita, biarkanlah
Tuhan genapi rencana-Nya atas Ibu Kota ini, dan biarlah Sandi lari-larian
sesuka hati, karena akhirnya warga melihat dan sadar, mana pemimpin yang suka
kerja, dan mana pemimpin yang suka lari dari kerjaan. (sc)