Friday, 1 July 2016

Sadis! Mahfud MD Sindir Keras Cagub Sok Agamis Tapi Korupsi

AJHAIB-- Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok merupakan calon gubernur terkuat menjelang Pilkada DKI tahun 2017. Ahok sudah jelas didukung oleh 1 juta KTP dan juga telah resmi didukung oleh beberapa partai politik (parpol) seperti Hanura, Golkar dan Nasdem. 

Elektabilitas Ahok semakin tak terbendung jika merujuk hasil survei yang dilakukan oleh Cyrus Network. Managing Director Cyrus, Eko Dafid Afianto pada (13/5) lalu mengungkapkan, angka elektabilitas terendah Ahok berada pada 57 persen. Itu sudah termasuk disimulasikan dengan Ridwan Kamil yang telah menyatakan tak mencalonkan diri di Pilgub DKI.

Meskipun elektabilitas Ahok makin tak terbendung, namun banyak sekali isu-isu SARA masih menyerang Ahok. Selain itu kasus Reklamasi Jakarta dan Sumber Waras terus menyerang Ahok secara bertubi-tubi. Hal inilah memancing perhatian mantan Ketua Mahkamah Konstitusi (MK), Prof. Mahfud MD. Beliau menilai Ahok kuat seperti sekarang meski diserang habis-habisan oleh lawan politiknya bukan tanpa alasan.

Mahfud MD berkicau di twitter “Ahok kuat sbg cagub krn dia berani melawan & melabrak koruptor. Sementara cagub yg berkoar2 mau tegakkan syriat Islam trnyata di-OTT korupsi”.

Apa yang dikatakan Mahfud MD memang benar adanya sesuai fakta. Ahok selama menjadi Gubernur DKI sangat transparan dan berani pasang badan demi menyelamatkan uang rakyat dari para koruptor. Sedangkan, politisi-politisi lain yang koar-koar yang sok agamis justru ketangkap KPK karena korupsi.

Pernyataan mantan Ketua MK tersebut merupakan tamparan keras bagi cagub atau politisi yang membawa agama sebagai kamuflase untuk melakukan kejahatan korupsi. Sangat ironis demokrasi kita, agama dijadikan tameng untuk berlindung dan dijadikan alat untuk melakukan korupsi.

Sudah saatnya, masyarakat Indonesia jangan mudah percaya dengan tipu muslihat para politisi/pejabat yang sok agamis, mari kita dukung pejabat/politisi yang benar-benar bersih, jujur dan berani membasmi koruptor. 

No comments:
Write komentar
loading...