Sunday, 5 June 2016

Hoax! Awas Propaganda Isu "Jutaan Warga NU Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur"

AJHAIB-- Settingan gambar dan judul berita “Allahu Akbar! Diperkirakan Jutaan Warga NU Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur” kelihatan omong kosong, berita Hoax. Judul berita tersebut diposting situs www.faktamedia.net dan beritanya pun copas dari islamedia.id
Settingan gambar faktamedia.net 
“Jutaan warga NU Jakarta tolak Ahok jadi Gubernur”

Berikut postingan beritanya :
Penolakan terhadap Ahok untuk kembali menjadi Gubernur Jakarta akan terus berlangsung, khususnya yang berasal dari dari para warga Nahdlotul Ulama (NU) Jakarta. Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat sosial Eko Setiawan.

Eko menegaskan terjadinya penolakan karena selama Ahok memimpin Jakarta ada larangan-larangan yang cenderung mengada-ada ditujukan kepada kegiatan Syiar ke Islaman warga NU, sedangkan acara hura-hura justru diberi izin.

“Selama Ahok menjadi Gubernur, ada upaya pengkerdilan syiar-syiar ke Islaman warga NU seperti majelis dzikir di Monas, larangan jualan hewan Qurban dan larangan acara takbir keliling Idul Fitri” ujar Eko kepada Islamedia, senin(28/3/2016).

Saat ditanya apakah mayoritas warga NU Jakarta akan menolak Ahok, Eko menjawab dengan optimis. “saya yakin jutaan warga NU di Jakarta ini tidak akan mungkin memilih Ahok, apalagi jika para Ulama atau Kiyainya memerintahkan. Karena loyalitas warga NU ke Ulama sangat tinggi” jawab Eko.”

Jika melihat Nahdlatul Ulama (NU) selama ini merupakan umat muslim yang sama pola pikirnya almarhum Gus Dur yakni moderat. Tidak pernah membuat pernyataan tolak-tolak seperti yang di posting oleh dan dari media faktamedia.net/islamedia.id yang diduga pengompor dan anti Ahok.

Publik sudah tahu NU itu penjaga toleransi beragama dan keharmonisan berbangsa dan bernegara. Wawasan berbangsa dan bernegara dari NU tidak diragukan lagi, maka tak pantas warga NU difitnah seperti itu. Publik pun tahu khususnya netizen Indonesia yang mulai cerdas dalam menanggapi sebuah isu dan tak mudah terprovokasi. 

Well, kita harus lebih berhati-hati lagi menyikapi berita-berita yang mengandung hate speech atau ujar kebencian SARA di media sosial. Semoga bermanfaat!

No comments:
Write komentar
loading...