AJHAIB-- Settingan gambar dan judul berita “Allahu
Akbar! Diperkirakan Jutaan Warga NU Jakarta Tolak Ahok Jadi Gubernur” kelihatan
omong kosong, berita Hoax. Judul berita
tersebut diposting situs www.faktamedia.net dan beritanya pun copas dari islamedia.id.
Settingan gambar faktamedia.net
“Jutaan warga NU Jakarta
tolak Ahok jadi Gubernur”
Berikut postingan beritanya :
“Penolakan terhadap Ahok untuk kembali menjadi Gubernur Jakarta akan terus berlangsung, khususnya yang berasal dari dari para warga Nahdlotul Ulama (NU) Jakarta. Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat sosial Eko Setiawan.
“Penolakan terhadap Ahok untuk kembali menjadi Gubernur Jakarta akan terus berlangsung, khususnya yang berasal dari dari para warga Nahdlotul Ulama (NU) Jakarta. Pernyataan ini disampaikan oleh pengamat sosial Eko Setiawan.
Eko menegaskan terjadinya penolakan karena selama
Ahok memimpin Jakarta ada larangan-larangan yang cenderung mengada-ada
ditujukan kepada kegiatan Syiar ke Islaman warga NU, sedangkan acara hura-hura
justru diberi izin.
“Selama Ahok menjadi Gubernur, ada upaya
pengkerdilan syiar-syiar ke Islaman warga NU seperti majelis dzikir di Monas,
larangan jualan hewan Qurban dan larangan acara takbir keliling Idul Fitri”
ujar Eko kepada Islamedia, senin(28/3/2016).
Saat ditanya apakah mayoritas warga NU Jakarta akan
menolak Ahok, Eko menjawab dengan optimis. “saya yakin jutaan warga NU di
Jakarta ini tidak akan mungkin memilih Ahok, apalagi jika para Ulama atau
Kiyainya memerintahkan. Karena loyalitas warga NU ke Ulama sangat tinggi” jawab
Eko.”
Jika melihat Nahdlatul
Ulama (NU) selama ini merupakan umat muslim yang sama pola pikirnya almarhum
Gus Dur yakni moderat. Tidak pernah membuat pernyataan tolak-tolak seperti yang
di posting oleh dan dari media faktamedia.net/islamedia.id yang diduga
pengompor dan anti Ahok.
Publik sudah tahu NU itu penjaga toleransi
beragama dan keharmonisan berbangsa dan bernegara. Wawasan berbangsa dan
bernegara dari NU tidak diragukan lagi, maka tak pantas warga NU difitnah
seperti itu. Publik pun tahu khususnya netizen Indonesia
yang mulai cerdas dalam menanggapi sebuah isu dan tak mudah terprovokasi.
Well, kita harus lebih berhati-hati lagi
menyikapi berita-berita yang mengandung hate
speech atau ujar kebencian SARA di media sosial. Semoga bermanfaat!
No comments:
Write komentar