Monday, 30 May 2016

Berikut Lima Ulama Gay dan Jadi Aktivis LGBT

AJHAIB-- Pada tahun ini, isu Lesbian, Gay, Biseksual dan Transgender (LGBT) marak berkembang di masyarakat Indonesia. Banyak pto kontra yang muncul ke permukaan menanggapi isu LGBT.

Kehadiran LGBT sebenarnya dilarang oleh semua agama terutama Islam. Di negara yang menegakkan hukum syariat Islam, bagi mereka yang menjadi LGBT akan dihukum cambuk hingga dieksekusi dengan pahit.

Meski LGBT dilarang, namun perkembangan LGBT makin hari menunjukkan eksistensinya. Bahkan, kaum LGBT dengan terang-terangan mengakuinya di depan umum. Lebih bikin kaget, tidak hanya orang biasa saja yang menjadi kaum LGBT, orang seperti pemuka agama pun ikut menjadi LGBT.

Pemuka agama yang dimaksud adalah para ulama. Ulama ini menjadi LGBT dan bahkan mengakui jati dirinya. Siapa saja ulama gay tersebut, mari kita simak ulasannya yang dikutip dari berbagai sumber:

1.  Mohammed Ludovic Zahed
Ulama ini berasal dari Prancis. Ulama gay inilah yang membangun masjid kaum LGBT di Paris, Prancis. Zahed sebelumnya depresi tentang orientasi seksualnya, namun setelah mempelajari Alquran dirinya berkesimpulan bahwa semua orang berhak kembali ke jiwanya.
Mohammed Ludovic Zahed

Ulama gay ini juga banyak menyelamatkan remaja gay yang hendak bunuh diri karena merasa bersalah melanggar ajaran agama. Kabarnya, Zahed sudah menikah dengan pasangannya yang sudah hidup bersama selama empat tahun.

2.  Daayiee Abdullah
Ulama gay yang kedua ini merupakan warga negara Amerika Serikat (AS). Ulama gay AS ini juga merupakan aktivis LGBT di negeri adi kuasa tersebut. Keputusan dia menjadi gay banyak menuai pro dan kontra. Dirinya mengakui banyak sekali tantangan yang dihadapi selama menjadi kaum LGBT.
Daayiee Abdullah

Selain menjadi aktivis kaum LGBT, ia juga menjabat sebagai ulama besar di masjid An Nur Al-Islah di kota Washington D.C. Walaupun homoseks, sampai saat ini dia tidak memilih pasangan hidup. Usianya kini sudah menginjak 62 tahun.

3.  Muhsin Hendricks
Ulama gay yang ketiga berasal dari Afrika Selatan. Pada akhir tahun 90-an muncul Hendricks dan komunitasnya yang disebut Al Fitrah. Dirinya mengklaim menjadi kaum LGBT adalah fitrah manusia yang tidak dilarang oleh Allah SWT. Eksis selama 25 tahun, komunitas Al Fitrah menjadi komunitas yang besar.
 Muhsin Hendricks

Hendricks gencar melakukan kampanye dan diskusi yang berhubungan dengan Islam dan LGBT. Dirinya mengklaim, umat muslim pada dasarnya tak dapat mengubah Alquran namun bisa mengubah persepsi diri melalui ayat-ayat Alquran tersebut.

4.  Rahal Eks
Ulama yang menjadi LGBT ini berasal dari Jerman. Rahal Eks mengatasnamakan dirinya sebagai Sufi dan memiliki pandangan seks yang tidak biasa (Queer). Ulama gay ini bahkan sudah membuat beberapa buku dan mengajarkan ajaran-ajaran Sufi Islam kepada kaum LGBT.
Rahal Eks

Dirinya mengklaim, Islam merupakan agama yang memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memilih apa yang diyakininya serta mencintai diri sendiri adalah kunci menjadi muslim yang baik.

5.  El Farouk Khaki
Ulama gay yang terakhir merupakan warga negara Kanada. Sejak tahun 1993 ia aktif menyuarakan kesetaraan hak asasi manusia untuk kaum LGBT khususnya umat muslim.
 El Farouk Khaki

Ulama gay ini juga membentuk sebuah organisasi yang bernama “Salaam Canada”, sampai saat ini menjadi juru bicara (jubir) LGBT muslim di Kanada. Dirinya bahkan menjadi imam para gay terutama shalat jumat di Masjid Agung kota Toronto.

No comments:
Write komentar
loading...