AJHAIB-- Pada tahun ini, isu Lesbian, Gay,
Biseksual dan Transgender (LGBT) marak berkembang di masyarakat Indonesia. Banyak
pto kontra yang muncul ke permukaan menanggapi isu LGBT.
Kehadiran LGBT sebenarnya
dilarang oleh semua agama terutama Islam. Di negara yang menegakkan hukum
syariat Islam, bagi mereka yang menjadi LGBT akan dihukum cambuk hingga
dieksekusi dengan pahit.
Meski LGBT dilarang,
namun perkembangan LGBT makin hari menunjukkan eksistensinya. Bahkan, kaum LGBT
dengan terang-terangan mengakuinya di depan umum. Lebih bikin kaget, tidak
hanya orang biasa saja yang menjadi kaum LGBT, orang seperti pemuka agama pun
ikut menjadi LGBT.
Pemuka agama yang
dimaksud adalah para ulama. Ulama ini menjadi LGBT dan bahkan mengakui jati
dirinya. Siapa saja ulama gay tersebut, mari kita simak ulasannya yang dikutip
dari berbagai sumber:
1. Mohammed Ludovic Zahed
Ulama ini berasal
dari Prancis. Ulama gay inilah yang membangun masjid kaum LGBT di Paris,
Prancis. Zahed sebelumnya depresi tentang orientasi seksualnya, namun setelah mempelajari Alquran
dirinya berkesimpulan bahwa semua orang berhak kembali ke jiwanya.
Mohammed Ludovic Zahed
Ulama gay ini juga
banyak menyelamatkan remaja gay yang hendak bunuh diri karena merasa bersalah
melanggar ajaran agama. Kabarnya, Zahed sudah menikah dengan pasangannya yang
sudah hidup bersama selama empat tahun.
2. Daayiee Abdullah
Ulama gay yang kedua
ini merupakan warga negara Amerika Serikat (AS). Ulama gay AS ini juga
merupakan aktivis LGBT di negeri adi kuasa tersebut. Keputusan dia menjadi gay
banyak menuai pro dan kontra. Dirinya mengakui banyak sekali tantangan yang
dihadapi selama menjadi kaum LGBT.
Daayiee Abdullah
Selain menjadi
aktivis kaum LGBT, ia juga menjabat sebagai ulama besar di masjid An Nur
Al-Islah di kota Washington D.C. Walaupun homoseks, sampai saat ini dia tidak
memilih pasangan hidup. Usianya kini sudah menginjak 62 tahun.
3. Muhsin Hendricks
Ulama gay yang ketiga
berasal dari Afrika Selatan. Pada akhir tahun 90-an muncul Hendricks dan
komunitasnya yang disebut Al Fitrah. Dirinya mengklaim menjadi kaum LGBT adalah
fitrah manusia yang tidak dilarang oleh Allah SWT. Eksis selama 25 tahun,
komunitas Al Fitrah menjadi komunitas yang besar.
Muhsin Hendricks
Hendricks gencar
melakukan kampanye dan diskusi yang berhubungan dengan Islam dan LGBT. Dirinya mengklaim,
umat muslim pada dasarnya tak dapat mengubah Alquran namun bisa mengubah
persepsi diri melalui ayat-ayat Alquran tersebut.
4. Rahal Eks
Ulama yang menjadi
LGBT ini berasal dari Jerman. Rahal Eks mengatasnamakan dirinya sebagai Sufi
dan memiliki pandangan seks yang tidak biasa (Queer). Ulama gay ini bahkan
sudah membuat beberapa buku dan mengajarkan ajaran-ajaran Sufi Islam kepada
kaum LGBT.
Rahal Eks
Dirinya mengklaim,
Islam merupakan agama yang memberikan kebebasan kepada umatnya untuk memilih
apa yang diyakininya serta mencintai diri sendiri adalah kunci menjadi muslim
yang baik.
5. El Farouk Khaki
Ulama gay yang
terakhir merupakan warga negara Kanada. Sejak tahun 1993 ia aktif menyuarakan
kesetaraan hak asasi manusia untuk kaum LGBT khususnya umat muslim.
El Farouk Khaki
Ulama gay ini juga
membentuk sebuah organisasi yang bernama “Salaam Canada”, sampai saat ini
menjadi juru bicara (jubir) LGBT muslim di Kanada. Dirinya bahkan menjadi imam
para gay terutama shalat jumat di Masjid Agung kota Toronto.
No comments:
Write komentar